Lombok Tengah – Koalisi Masyarakat Peduli Transportasi Lokal Lombok Tengah terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat, LSM Garuda Indonesia, Laskar sasak, dan kelompok driver lingkar bandara, melakukan hearing dengan pihak PT Angkasa Pura I, Senin (20/01/2025).
Hearing lembaga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Transportasi Lokal ini, merupakan aksi lanjutan dari aksi damai pada Kamis pekan lalu di RM Pusaka, yang menyoal beroperasinya Perusahaan Grab, Gojek, dan Gokar, di counter Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Majid (BIZAM).
Selain lembaga-lembaga tersebut, dalam hearing ini tampak pula masyarakat perwakilan tiga desa. Diantaranya Desa Ketare, Desa Tanak Awu, Desa Penujak, ikut tergabung dalam koalisi tersebut.
Masa diterima langsung I Wayan Kurma selaku Senior Manager Dephed Departemen Head, dan Airport Commercial Division Head, Haikal Gumilang selaku perwakilan dari Angkasa Pura dan jajarannya.
BACA JUGA
- Koalisi Masyarakat Peduli Transportasi Lokal Gandeng LSM Hearing Lanjutan ke Angkasa Pura I Bizam
- Koalisi Masyarakat Peduli Transportasi Lokal Gandeng LSM Garuda Dan Laskar Sasak Geruduk Angkasa Pura I Bandara
- PMI Asal Desa Eyat Mayang Diduga Korban Percobaan Pembunuhan di Malaysia
- Kerap Banjir, Murid SDN 3 Buwun Emas Sekotong Terganggu, Belum Ada Respon Pemerintah
- Koalisi Masyarakat Senggigi Sebut Kerugian Negara Rp 686 Juta
Sayangnya hearing tersebut tidak dapat memunculkan keputusan yang mutlak. Hal ini disebabkan ketidakhadiran General Manager dari Angkasa Pura I indonesia Lombok karena tugas dinas ke Bali. Sehingga Hasil akhirnya akan diumumkan pada Kamis 23 Januari 2025.
“Pihak Angkasa Pura akan membantu dan membina driver lokal lingkar bandara untuk dikomunikasikan dengan General Manager dan manajemen Angkasa Pura,” ujar Haikal
Dalam hearing tersebut, Koordinator Lapangan sekaligus Direktur dari LSM Garuda Indonesia, M. Zaini, menjelaskan poin dari tuntutan koalisi masyarakat. Salah satunya, mempersilahkan untuk memakai aplikasi online (untuk Grab dan Gojek), dengan catatan driver lokal tidak bisa masuk ke aplikasi online.
Sejumlah poin-poin penting menjadi tuntutan dari koalisi masyarakat seperti peniadaan counter Grab, Gojek dan Gokar di bandara dan pemblokiran jaringan sehingga menyulitkan driver untuk mendapatkan penumpang.
“Konternya ditiadakan di dalam bandara. Karena konter inilah yang membuat semua sopir lokal lingkar bandara tidak bisa mendapatkan penumpang,” tandasnya.